Waacking: Tarian Modern Penuh Gaya dari Era Disko

Waacking adalah tarian ekspresif yang berasal dari komunitas LGBTQ+ di Los Angeles pada era 1970-an. Tarian ini berkembang bersamaan dengan kemunculan musik disko dan menjadi simbol kebebasan berekspresi.

Sejarah Singkat Waacking

Asal-usul Waacking

Waacking pertama kali dikenal sebagai “punking” di klub malam gay Amerika pada era 1970-an. Punking berarti memberikan gaya atau sikap dalam menari.

Istilah “waack” kemudian muncul untuk mendeskripsikan gerakan memutar atau menghentakkan lengan ke berbagai arah. Nama waacking pun menggantikan punking agar diterima lebih luas di komunitas tari.

Tokoh Pelopor Waacking

Beberapa tokoh penting dalam sejarah waacking adalah Tyrone Proctor, Archie Burnett, dan Viktor Manoel. Mereka memperkenalkan gaya ini ke panggung yang lebih besar dan membantu mempertahankan esensi asli waacking.

Waacking menjadi medium ekspresi bagi komunitas LGBTQ+ yang saat itu menghadapi diskriminasi sosial.

Karakteristik Utama Waacking

Gerakan Tangan yang Dramatis

Ciri khas utama waacking adalah gerakan lengan cepat dan tajam, seolah memukul udara dengan gaya. Gerakan ini biasanya dilakukan mengikuti ritme musik, terutama beat dan aksen vokal.

Waacking juga menekankan pose-pose teatrikal seperti model majalah atau film Hollywood klasik. Ekspresi wajah juga sangat penting untuk memperkuat karakter dalam gerakan.

Ekspresi Diri dan Bebas Struktur

Tidak seperti tarian teknik formal lainnya, bersifat sangat bebas dan personal. Penari diajak untuk mengekspresikan emosi melalui tubuh dan mimik wajah.

tidak mengharuskan koreografi ketat, karena freestyle menjadi bagian besar dari pertunjukannya.

Musik Pengiring Waacking

Musik Disko Klasik

berkembang bersama musik disko yang populer di tahun 70-an. Lagu-lagu dari Diana Ross, Donna Summer, dan Sylvester sering digunakan.

Beat dari musik disko memudahkan penari mengeksplorasi timing dan gerakan lengan yang sinkron.

Genre Modern yang Digunakan

Saat ini, tidak terbatas pada musik disko. Penari juga menggunakan musik house, funk, R&B, bahkan lagu pop kontemporer.

Kombinasi genre ini membuat tetap relevan di berbagai generasi dan terus berkembang.

Perbedaan Waacking dan Voguing

Fokus Gerakan

berfokus pada gerakan lengan yang cepat, ritmis, dan ekspresif. Sedangkan voguing lebih menekankan pose geometris dan floorwork.

Musik yang Digunakan

lebih sering menggunakan musik disko dan funk, sedangkan voguing menggunakan house dan ballroom music.

Akar Budaya

Keduanya berasal dari komunitas LGBTQ+, namun memiliki perkembangan dan filosofi artistik yang berbeda.

Waacking di Era Modern

Populer di Kompetisi dan Media Sosial

kini sering muncul di kompetisi tari internasional seperti Juste Debout, World of Dance, dan konten TikTok. Gerakan unik dan ekspresif menjadikannya favorit di media sosial dan platform video.

Penari muda dari seluruh dunia membawa ke panggung global dan memadukannya dengan berbagai gaya.

Masuk ke Dunia K-Pop dan Fashion

juga banyak diadopsi oleh industri K-pop. Beberapa idola seperti Lisa BLACKPINK dan Chung Ha memasukkan elemen dalam koreografi mereka.

Selain itu, juga muncul dalam dunia fashion dan iklan karena posenya yang ikonik dan penuh gaya.

Cara Belajar Waacking untuk Pemula

Latihan Teknik Dasar

Langkah awal untuk belajar adalah memahami isolasi bahu dan rotasi lengan. Latihlah kontrol tubuh dan koordinasi tangan.

Gunakan cermin untuk mengevaluasi ekspresi wajah dan postur tubuh saat bergerak.

Mengenal Musikalitas

Musikalitas adalah kunci dalam. Dengarkan lagu-lagu disko dan pelajari cara menyesuaikan gerakan dengan ritme.

Gerakan tidak hanya mengikuti beat, tetapi juga merespon vokal atau alat musik tertentu.

Belajar dari Komunitas dan Kelas Online

Banyak komunitas aktif di berbagai kota besar dan juga di media sosial. Kamu bisa belajar lewat workshop, YouTube, atau kelas virtual.

Beberapa penari yang bisa jadi referensi adalah Princess Lockeroo, Lip J, Brian Green, dan Aya Sato.

Waacking sebagai Bentuk Perlawanan dan Ekspresi

bukan hanya tentang tarian. Ia adalah simbol ekspresi, kebebasan, dan perjuangan identitas.

Tarian ini mengajarkan pentingnya kepercayaan diri dan keberanian untuk tampil apa adanya.

Post Comment